Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA melakukan kunjungan ke Sentra Peternakan Rakyat (SPR) “Maju Bersama” pada kamis (4/2) kemarin. Kunjungan SPR yang beralamat di Desa Sidorejo & Desa Drokilo di Kabupaten Bojonegoro didampingi oleh perwakilan Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Tujuan kunjungan ini adalah untuk mendengar laporan perkembangan serta berdiskusi bersama peternak terhadap pelaksanaan pengembangan SPR di Kabupaten Bojonegoro.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan menyampaikan bahwa dengan terbentuknya SPR diharapkan menjadi solusi dalam pembangunan peternakan. Dengan melakukan perubahan besar yang fundamental bagi peternak rakyat, diharapkan dapat beternak secara lebih baik dan professional. Untuk itu model pengembangan peternakan sesuai dengan potensi masing-masing disuatu wilayah yang disebut Sentra Peternakan Rakyat dengan program pemberdayaan dan juga pembinaan yang lebih terarah. “Kita memaksa peternak-peternak kecil untuk berjamaah dalam berbisnis dan 1 SPR ditekankan untuk 1 Komoditas” ungkap Prof. Muladno.
Dirjen PKH juga menilai pemerintah Provinsi Jawa Timur pada umumnya dan Kabupaten Bojonegoro pada khususnya sangat serius dalam mengembangkan potensi peternakan. “Dari beberapa Kecamatan yang tersebar di Kabupaten Bojonegoro, tiga kecamatan yang telah menjadi contoh pengembangan dan penerapan SPR” ungkapnya. Tiga kecamatan itu terdiri dari Kecamatan Kasiman, Kecamatan Temayang, dan Kecamatan Kedungadem. Pada kesempatan itu, Camat Kedungadem, Bapak Welly Fitrama juga menyampaikan bahwa dukungan dari pemerintah kabupaten sudah sangat rasakan, sehingga harapannya SPR Kedungadem mampu menjadi SPR Percontohan di Kabupaten Bojonegoro.
Ketua DPPT SPR “Maju Bersama”, H. Sabaat juga memberikan laporan pelaksanaan SPR yang dipimpinnya. Dari awal pembentukan SPR jumlah populasi sebanyak 700 ekor sekarang sudah mencapai 1000 ekor dengan jumlah kelompok peternak berjumlah 84 orang ditambah lagi telah ada 6 kelompok binaan yang terbentuk. Selain itu pengurus DPPT telah menanam rumput untuk pakan sebanyak 5 Ha, pemeriksaan kesehatan hewan dan reproduksi secara berkala dibantu dari dinas ” tambahnya. SPR “Maju Bersama” juga telah melibatkan investor melalui kemitraan dengan sistem bagi hasil 80% untuk peternak dan 20% untuk investor.
Ketua DPPT SPR Maju Bersama menyampaikan bahwa bisnis peternakan seperti ini sangat menjanjikan. Hal yang sama juga disampaikan oleh Manager SPR di Kecamatan Kasiman dan Kecamatan Temayang SPR telah merubah mindset peternak untuk melakukan cara beternak dengan kolektif melalui pemberdayaan dan pembinaan yang terarah.
Setelah berakhirnya sesi diskusi dan sharing informasi pada kunjungan tersebut, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan menyampaikan bahwa dinamika peternakan di Kabupaten Bojonegoro sangat luar biasa positif, sehingga diharapkan dapat menebarkan ”virus” kebaikan dalam menjalankan model pengembangan SPR, melalui kemitraan yang strategis, konsisten dan berkelanjutan antara peternak, pemerintah baik pusat maupun daerah, perguruan tinggi, stakeholder guna tercapai peningkatan kesejahteraan para peternak Indonesia.
Sumber: Ditjen PKH - Kementan