Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur setiap tahunnya selalu melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban dalam rangka Hari Raya Idul Adha. Pemeriksaan kesehatan hewan Terdiri dari dua jenis yaitu pemeriksaan ante mortem dan pemeriksaan pos mortem. Pemeriksaan ante mortem dilakukan sebelum hewan dipotong atau saat hewan masih hidup. Yang meliputi pemeriksaan fisik dan perilaku hewan. Hewan yang tidak lolos dari pemeriksaan ante mortem dipisah dan tidak diperbolehkan untuk dipotong. Sebaliknya Pemeriksaan pos mortem dilakukan setelah hewan dipotong, yang meliputi pemeriksaan karkas dan organ dalam hewan kurban. Hasil akhir pemeriksaan pos mortem adalah baik (sehat), tidak baik (sakit / rusak ) dan baik sebagian. Kategori baik sebagian karkas / organ dapat dikonsumsi dengan menghilangkan bagian tertentu yang tidak baik.
Beberapa minggu sebelum pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, didampingi Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, drh. Wemmi Niamawati MMA telah melakukan pengecekkan ketersediaan hewan kurban di beberapa wilayah di Jawa Timur dan menjamin masyarakat tak perlu khawatir karena persediaan hewan kurban di Jawa Timur, aman dan cukup.
Jumat pagi, setelah melakukan sholat Ied Adha, bertempat di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Gubernur Jawa Timur menyampaikan 5 (lima) pesan moral dalam rangka Idul Adha yaitu Ketaataan kepada Allah SWT, Ketaqwaan yang kuat, keihklasan yang kuat, kesabaran yang kuat dan daya juang yang kuat. Selain itu, Gubernur Khofifah juga mengatakan "ditambah lagi adalah bagaimana keshalihan sosial, solidaritas sosial. Oleh karena itu ada penyembelihan hewan kurban untuk seluruh elemen masyarakat yang memang dirasa itu bagian yang membutuhkan. Jadi, jangan pernah membeda-bedakan didalam mendistribusikan daging dari hewan kurban.”
Sumber: DISNAK JATIM