PERTEMUAN DALAM RANGKA SOSIALISASI...

PERTEMUAN DALAM RANGKA SOSIALISASI KESEJAHTERAAN HEWAN

Kamis, 14 Juli 2011 | 13:26 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 2571 kali
No Image

Dalam Rangka meningkatkan peran dan fungsi RPH dalam menghadapi era globalisasi serta meningkatkan kesadaran petugas RPH/RPU tentang pentingnya penerapan kesejahteraan hewan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur (Disnak Jatim) melalui Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) menyelenggarakan Pertemuan Dalam Rangka Sosialisasi Kesejahteraan Hewan  Tahun 2011 pada hari Rabu – Kamis (13–14 Juli). Drh. Irawan S.,Msi sebagai ketua pelaksana pertemuan tersebut menyampaikan bahwa keluaran yang diharapkan tercapai pada pertemuan adalah meningkatnya daya saing produk hewan melalui penyediaan produk hewan dengan keunggulan komparatif dan kompetitif serta terwujudnya Kesehatan dan Ketentraman Batin Masyarakat melalui penyediaan produk hewan yang aman, sehat, utuh dan halal.

 

Pertemuan yang dilaksanakan di Surabaya tersebut dihadiri lebih dari 70 orang dari perwakilan Dinas yang menangani Peternakan dan Kesehatan Hewan kabupaten/kota se-Jawa Timur. Dalam arahannya, Kepala Dinas Peternakan Jatim, Ir.Suparwoko A.,MM mengungkapkan bahwa kita perlu menyimak  beberapa waktu lalu telah diberitakan bahwa pemerintah Australia menghentikan ekspor sapi bakalan ke Indonesia. Larangan itu muncul sehubungan adanya tuduhan terhadap 12 RPH di Medan dan Sumatera Utara yang tidak menerapkan kaidah animal welfare (kesejahteraan hewan). Kebijakan itu menyusul laporan lembaga swadaya masyarakat, Animals Australia, yang dibeberkan dalam tayangan ABC bertajuk Four Corners bahwa ternak Australia di Indonesia dianiaya sebelum disembelih. Ada yang dipukuli, dicambuk, dan dibiarkan sekarat dalam waktu yang  lama.


“Kasus ini perlu kita sikapi dengan bijak dan keberanian melakukan evaluasi serta perubahan menuju perbaikan khususnya di RPH. Penghentian pengiriman sapi oleh pemerintah Australia ini mungkin di satu misi akan menguntungkan bagi peternak kita, namun disisi lain perlu menjadi catatan bagi kita semua bahwa isu kesejahteraan hewan itu adalah isu internasional yang penting untuk diperhatikan. Dampaknya bukan hanya dihentikannya impor sapi bakalan dari Australia tetapi lebih daripada itu dalam kancah global, Indonesia akan dapat dikucilkan dalam masyarakat perdagangan dunia karena pelanggaran berat dalam Animal Welfare.” Lanjut Ir.Suparwoko sebelum membuka secara resmi acara tersebut.


Dengan adanya pertemuan ini diharapkan peran dan fungsi  RPH/RPU melalui pengelolaan dan penanggung jawab RPH/RPU serta tenaga meat inspector, keurmaster dan para jagal beserta crewnya dalam hal penyediaan produk asal hewan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) bagi masyarakat akan kembali dapat dioptimalkan sehingga ketentraman batin masyarakat dalam memperoleh produk asal hewan yang ASUH dapat terpenuhi.

Sumber: DISNAK JATIM