Apabila kita bergelut di peternakan unggas, jelas perubahan musim akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan ternak khususnya ayam petelur dan ayam pedaging dengan sistem kandang terbuka. Untunglah peternak ayam merupakan peternak yang teliti terhadap setiap perubahan baik perubahan di dalam kandang maupun perubahan di luar kandang untuk mengantisipasi kerugian usaha.
Bagi yang mengusahakan ternak besar pun perubahan musim ini juga berpengaruh secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung, perubahan suhu dan kelembaban ini akan mempengaruhi fisiologis ternak meski secara kasat mata terkadang ternak tidak menunjukkan perubahan. Efek tidak langsung juga perlu diperhatikan oleh peternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing, domba) karena perubahan musim ini akan mempengaruhi rumput dan bahan pakan limbah pertanian.
Seperti dilaporkan harian Bhirawa (14/6) bahwa 1.134 hektar padi di Tulungagung terancam puso (tidak panen). Dan juga terdapat laporan bahwa padi di daerah Pacitan terserang jamur. Peternak yang memanfaatkan jerami padi dan limbah pertanian lainnya sebagai bahan pakan ternak perlu mengambil langkah antisipasi untuk menghindari keadaan diatas. Dalam musim kemarau hijauan pakan dan limbah pertanian menurun kuantitasnya sehingga membuat lumbung pakan ternak adalah langkah yang bijak. (dw)
Sumber: DISNAK JATIM