Dalam rangka mengukur kemajuan dan perkembangan budidaya peternakan, menginformasikan tentang budidaya ternak ke masyarakat, meningkatkan kemampuan kelompok peternak dalam budidaya ternak dan meningkatkan minat investor untuk budidaya ternak di Kabupaten Tuban, Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban beserta Dinas Pertanian Kabupaten Tuban menyelenggarakan Kontes Ternak Kabupaten Tuban 2013 di Pantai Sowan Bancar.
Kontes ternak sapi potong dan kambing PE ini baru pertama kalinya diselenggarakan Kabupaten Tuban, akan tetapi kelompok peternaknya sudah sering mengikuti kontes ternak serupa di tingkat provinsi dan nasional. Ternak sapi potong dan kambing PE yang ikut dalam kontes ternak ini berjumlah 81 ekor (kambing PE sekitar 20 ekor dan sapi potong 61 ekor) dari total 19 kecamatan di Kab Tuban. Ternak yang diikutkan dalam kontes ternak ini sebelumnya sudah mengikuti seleksi di tingkat kecamatan sejak tanggal 4 April 2013 sampai dengan 3 Mei 2013. Selanjutnya 81 ekor ternak yang lolos seleksi ini kemudian dinilai dalam Kontes Ternak Kabupaten Tuban oleh Tim Juri dari FKH Unair dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur pada tanggal 22 Mei 2013.
Kategori penilaian kontes ternak didasarkan pada sifat kuantitatif ternak (umur ternak, bobot badan, lingkar dada, panjang tubuh, tinggi gumba) dan sifat kualitatif (proporsi bentuk tubuh dan kesehatan reproduksi ternak).
Kategori yang dilombakan terdiri dari :
1. Calon induk Sapi PO,Induk Sapi PO,Bakalan Kereman Sapi PO,Kereman Sapi PO
2. Kambing PE (jantan dan betina)
3. Pedhet persilangan hasil IB (jantan dan betina)


Sementara itu Bapak Bupati Tuban (Bapak KH. Fathul Huda) yang juga memiliki minat yang tinggi tentang budidaya ternak menyebutkan Kabupaten Tuban saat ini masih menduduki peringkat ketiga dalam hal populasi sapi potong di Jawa Timur. Hal ini berkaitan dengan beberapa kendala diantaranya peternak masih belum profesional dan belum memiliki jiwa usaha ternak (belum paham terhadap kualitas pakan dan manajemen budidaya ternak yan baik), masalah permodalan untuk peternak, dana/kegiatan bantuan ternak (APBD dan Pemprov) yang belum optimal serta belum adanya Dinas yang langsung membidangi peternakan dan kesehatan hewan di Kab Tuban karena masih terkendala dari sisi anggaran. Kendala – kendala ini perlu mendapat solusi diantaranya pembinaan kepada kelompok peternak dari dinas terkait, mengalokasikan anggaran untuk orang miskin dalam bentuk dana bergulir dengan manajemen yang baik, mengevaluasi kegiatan/bantuan budidaya ternak untuk mengoptimalkan hasil yang akan didapat. Secara keseluruhan Bapak Bupati Tuban dan Bapak Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur menyebutkan bahwa untuk mendukung pembangunan peternakan di Kabupaten Tuban dan dalam rangka mempertahankan Jawa Timur sebagai Gudang Ternak Nasional (populasi ternak ruminansia Jawa Timur sebesar 32.5 % dari populasi nasional) sangat diperlukan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat.
Sumber: DISNAK JATIM