Besarnya tantangan yang dihadapi profesi dokter hewan Indonesia dalam lingkup nasional dan global dewasa ini memerlukan adanya peningkatan ketrampilan yang terus menerus. Hal ini sangat diperlukan agar kompetensi profesi dokter hewan dapat semakin ditingkatkan. Kegiatan peningkatan ketrampilan salah satunya yaitu dengan melaksanakan Continuing Education.
Continuing Education yang dilakukan di RSH Disnak Jatim pada tanggal 24 September 2014 merupakan kegiatan kerjasama yang dilaksanakan secara berkala oleh PDHI Cab. Jatim I , ADHPHKI Komisariat Jatim serta Rumah Sakit Hewan Dinas Peternakan Jatim yang bertujuan untuk memberikan pembelajaran berkelanjutan di luar pendidikan formal.
Kerjasama ini melibatkan nara sumber pakar praktisi dari Jakarta bernama Drh. C. Koesharjono. Materi yang akan dilaksanakan adalah “Penanganan Luxatio Patella Pada Anjing” melalui operasi bersama oleh tim yang terdiri dari dokter hewan praktisi ADHPHKI, PDHI serta RSH. Metode pelaksanaan C.E dilakukan secara interaktif yang memungkinkan audiens melihat secara langsung jalannya operasi melalui dua layar monitor diluar ruang operasi dan dapat melakukan tanya jawab dengan narasumber.
Luxatio patella adalah suatu keadaan dimana patella (tempurung lutut) bergeser dari tempatnya (lekukan trochlea dari tulang paha/femur). Kasus luxatio patella ini sering ditemukan pada anjing-anjing ras kecil dan sedang seperti Chihuahua, Pomeranian, Poodle, Pekingese, Yorkshire Terrier, Pug, dan Chow Chow, selain itu juga ditemukan pada ras besar seperti German Shepherd.
Penanganan kasus Luxatio Patella dilakukan pada Anjing bernama Sandra, berjenis kelamin betina dengan usia 3 tahun yaitu dengan proses pembedahan yang sebelumnya telah dilakukan foto rontgen. Operasi ini merupakan operasi kedua karena sebelumnya telah dilakukan pemotongan femoral trochlea. Pada operasi yang kedua tampak femoral trochlea yang telah memiliki cekungan yang baik, namun capsul pembungkusnya terlalu panjang sehingga mengakibatkan patella akan mudah bergeser. Metode yang dilakukan adalah dengan memotong capsul pembungkus sebagian kemudian meletakkan patella pada posisi yang sesuai diikuti penjahitan bagian per bagian.
Perawatan post operatif yang dilakukan yakni dengan mencegah terjadinya infeksi, melakukan kompres dingin dua kali sehari hingga tiga hari, dilanjutkan dengan kompres hangat pada hari keempat. Anjing Sandra sebaiknya mengurangi aktivitas agar tidak banyak gerakan untuk mempercepat proses penyembuhan.
Sumber: DISNAK JATIM