BERAWAL DARI 10 EKOR ITIK KINI LAYANI...

BERAWAL DARI 10 EKOR ITIK KINI LAYANI 180 RIBU BUTIR TELUR

Kamis, 11 Agustus 2016 | 22:40 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 2716 kali
itik sunarko


Budidaya ternak tidak harus dimulai dengan modal besar. Itulah yang dijalani oleh Sunarko, peternak itik asal Desa Sawahan-Kecamatan Turen- Kabupaten Malang. Meskipun saat ini telah membudidayakan 8.000 ekor itik petelur, namun semua itu dimulai dengan memelihara 10 ekor itik.

Usahanya dimulai sebelum Tahun 2.000 yang mana saat itu sedang terjadi krisis ekonomi. Sepuluh ekor itik diperoleh dengan menukar sepeda ontel miliknya. Dengan keuletan dan tekad untuk belajar,  itiknya bertelur dengan baik dan lancar. Sehingga dari hasil telur tersebut dikembangkan lagi dengan membeli itik siap bertelur. Akhirnya jumlah itik yang dibudidayakan mencapai ratusan dan semakin berkembang hingga ribuan.

Saat ini jumlah karyawan yang ikut membantu usahanya sebanyak 16 orang. Jumlah tersebut tidak hanya mengurusi budidaya saja, namun juga dalam pengiriman telur keluar Kabupaten Malang. Permintaan telur dari Kabupaten Blitar dan sekitarnya sebanyak 90ribu butir per minggu. Begitu juga permintaan dari Bali juga sekitar 90ribu butir telur per minggu nya. Melihat potensi tersebut, Sunarko melakukan pembinaan kepada peternak yang lain. Telur itik peternak binaannya juga ditampung untuk melayani permintaan.

Dalam kesibukannya melayani permintaan telur itik, saat ini Sunarko juga dipercaya menjadi pelayan masyarakat dengan menjadi Kepala Desa Sawahan. Di tengah kesibukannya tersebut, Sunarko juga bersedia membagi pengalamannya dalam seminar-seminar serta pelatihan yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta. Bahkan terdapat beberapa video budidaya itik yang telah dibagikan di media internet.

Ditemui di rumahnya pada rabu (10/8) lalu, Sunarko menyampaikan bahwa keberhasilan dan kegagalan peternak dalam budidaya itik biasanya disebabkan dua faktor  utama, yaitu bibit dan pakan ternak. Pendapat tersebut berdasarkan pengalaman belasan tahun mengamati jatuh bangunnya para peternak itik. Menurutnya kendala yang saat ini dialami adalah ketersediaan itik siap telur dengan kualitas baik.

Sumber: DISNAK JATIM