Banyak orang menghindar santapan lezat daging kambing. Alasan yang sering kita dengar adalah jika mengkonsumsi daging kambing dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi atau Hipertensi. Mitos lainnya adalah daging kambing memberikan kontribusi kadar kolesterol. Apakah kekhawatiran banyak orang tersebut diatas telah sesuai ?
Kekhawatiran akan kandungan lemak dan kolesterol pada daging kambing dibantah oleh banyak hasil penelitian. Bahkan Dosen Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB), M. Baihaqi, S.Pt.,M.Sc.Agr. menyatakan tidak ada alasan yang kuat untuk takut makan daging kambing/domba. Pernyataan tersebut disampaikan pada saat memberikan materi Karkas Kambing dan Domba pada selasa (4/10) kemarin di Mes Avroos-Riset Perkebunan-Bogor.
Menurut M. Baihaqi, konsumsi daging kambing/domba tidak berpengaruh langsung dengan tekanan darah tinggi, stroke ataupun diabetes. Daging kambing, justru memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi ataupun babi, jika dibandingkan dalam kadar dan bentuk yang sama.
Komposisi nutrisi daging kambing, ayam, sapi, babi dan domba
Nutrien/Gizi Kambing Ayam Sapi Babi Domba
Energi (kalori/100g) 122 162 179 180 175
Lemak (g/100g) 2,6 6,3 7,9 8,2 8,1
Lemak jenuh (g/100g) 0,79 1,7 3,0 2,9 2,9
Protein (g/100g) 23 25 25 25 24
Kolesterol (mg/100g) 63,8 76,0 73,1 73,1 78,2
Sumber: USDA Nutrient Database for Standard Reference, Release 14 (2001)
Jika memang daging kambing rendah lemak, lalu mengapa kerap timbul gangguan kesehatan setelah mengkonsumsinya? Selayaknya makan daging pada umumnya, daging kambing pun kerap kali diolah dalam berbagai bentuk hidangan. Hidangan yang paling umum dibuat adalah sate kambing dan gulai kambing. Disamping itu, ada juga olahan lain seperti nasi kebuli dan nasi goreng kambing.
Olahan kambing seperti ini yang justru meningkatkan kadar lemak kambing, bukan karena daging kambingnya, tetapi dari bahan dan tambahan lain di dalam masakan tersebut. Ditambahkan M. Baihaqi bahwa kebiasaan masyarakat mengkonsumsi sate kambing tidak hanya makan daging kambingnya, tetapi juga lemak kambing atau gajih yang memberikan citarasa gurih. Menurutnya, untuk menghindari kadar lemak yang tinggi, maka masyarakat sebaiknya mengkonsumsi daging kambingnya saja.
Olahan daging kambing lainnya adalah gulai kambing. Sebagian besar penjual gulai kambing biasanya memasak gulai dengan beraneka rempah-rempah, ditambah dengan santan kental. Dengan tambahan bahan tersebut, jelas membuat gulai kambing menjadi lezat dan beraroma. Namun penggunaan santan kental dapat menjadi faktor pemicu kolesterol.
Sumber: DISNAK JATIM