Seminar yang diselenggarakan oleh Fakultas Peternakan UB dan Fakulti Jabatan Sains Haiwan,UPM bertajuk 3rd Animal Production International Seminar (APIS) dan 3rd ASEAN Regional Conference on Animal Production (ARCAP) resmi dibuka. Seminar bidang peternakan bertaraf internasional tersebut dibuka oleh Dr. Moch. Sasmito Djati, MS selaku Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama, Rabu (19/10/2016). Pembukaan Kegiatan yang digelar di hotel Orchid, Batu ini ditandai dengan pemukulan gong dengan disaksikan Prof.Dr.Sc.Agr. Suyadi, MS (Dekan Fapet), Dr.Ir. Marjuki, MS (ketua pelaksana APIS), dan Prof.Dr. Abdul Razak Alimon (ketua pelaksana ARCAP).
Pada kesempatan tersebut Sasmito mengatakan mirisnya kondisi peternakan di Indonesia yang belum mampu mencukupi kebutuhan permintaan pasar. Sehingga melalui kedua seminar ini diharapkan mampu menemukan titik temu permasalahan tersebut serta dapat meningkatkan kesejahteraan peternak lokal. Kegiatan yang akan dilaksanakan selama tiga hari, Rabu-Jumat (19-21/10/2016) ini diikuti oleh 150 peserta yang merupakan pelaku peternakan dari dalam negeri maupun luar negeri lingkup negara-negara ASEAN.
Untuk mengenalkan budaya kesenian Indonesia yang beragam, peserta disuguhi tarian tradisonal kontemporer. Kemudian dilanjutkan seminar yang disampaikan oleh keynote speaker, antara lain Prof. Dr.A.K.Thiruvenkadan, M.V.Sc., Ph.D (India), Prof.Dr.Ir. Hendrawan Soetanto, M.Rur.Sc. (Indonesia), Prof. (Emeritus) Hsia, Liang Chou, M.Sc., Ph.D (Taiwan), Assoc. Prof.Dr. Anjas Asmara Samsudin , DVM (UPM), PhD (Malaysia), Assoc. Prof. Suntorn Wittayakun, M.Sc., Ph.D (Thailand), Prof. Dr. Yusuf L. Henuk. (Indonesia). Setelah lunch break peserta seminar melakukan presentasi yang dibagi menjadi kelompok-kelompok sesuai dengan topic yang dipilih.
Menginjak acara terakhir di hari pertama ini mereka digiring ke Fakultas Peternakan UB untuk mengenalkan Universitas Brawijaya khususnya Fapet. Para peserta disambut dengan tarian reog Ponorogo sebagai kesenian budaya Indonesia. Acara dilanjutkan secara santai yang diisi dengan tari-tarian tradisional dan electone, mereka pun diajak untuk bernyanyi dan menari bersama. (dta)
Sumber: Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya