GERAKAN NASIONAL PENANGANAN...

GERAKAN NASIONAL PENANGANAN ANOMALI-IKLIM PETANI INDONESIA

Selasa, 18 Januari 2011 | 06:42 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 2712 kali
No Image

 

Secara teoritis antisipasi anomali iklim dapat dilakukan dengan 1) penyesuaian dan atau 2) modifikasi input untuk menekan resiko.  Penyesuaian terhadap perilaku iklim dapat dilakukan apabila kita mempunyai kemampuan yang akurat dalam analisis prakiraan,  sistem peringatan dini banjir dan kekeringan, penentuan masa tanam, dengan didukung kemampuan diseminasi prakiraan iklim dan teknologi antisipasinya secara cepat dan tepat ke pengguna (stakeholders). Modifikasi untuk menekan resiko dapat dilakukan dengan memberikan tambahan melalui pembuatan waduk/embung untuk panen hujan dan aliran permukaan pada musim hujan.  

 

Oleh karena itu pada tanggal 14 Januari 2010 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) meminta agar masyarakat menyukseskan gerakan nasional penanganan anomali iklim yang dicanangkan di Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo. Dalam pidatonya SBY berharap agar anomali iklim ini ditanggapi dengan bijak dan perlu diwaspadai karena juga dirasakan semua wilayah di dunia.

 

Sementara dalam laporannya, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, memaparkan dampak anomali iklim pada sektor pertanian, perikanan, kehutanan dan perkebunan. Dalam sektor pertanian, beliau tidak banyak membahas sub sektor peternakan dikarenakan produksi peternakan tidak terlalu terpengaruh oleh anomali iklim akhir-akhir ini.

 

Sumber: DISNAK JATIM