IMPOR DAGING TETAP DILARANG

IMPOR DAGING TETAP DILARANG

Rabu, 6 April 2011 | 09:36 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 2771 kali
No Image

    "Saat ini impor daging sebesar 30%, tapi untuk tahun 2013 akan ditekan menjadi 20% dan puncaknya 2014 hanya 10%. Nah syarat untuk menjadi swasembada daging adalah harus memenuhi 90% kebutuhan daging dalam negeri". Katanya di grahadi, Selasa (5/4).  Diakui,  saat ini ada beberapa daerah memiliki masalah dengan daging sapi, seperti virus antrax di Jawa Tengah maupun merosotnya harga sapi. Namun anehnya, daging yang dijual di masyarakat harganya tidak banyak mengalami perubahan ". Untuk masalah ini harus ada titik temu antara distributor yang mengaku kesulitan untuk mendapatkan daging sapi lokal ", katanya.

   Ditemui ditempat yang sama Gubernur Jawa Timur Dr. H Soekarwo berharap agar Menteri Pertanian Suswono lebih berpihak kepada peternak sapi lokal dengan tidak memberikan ijin daging sapi impor masuk indonesia". Jadi kami sangat mendukung keputusan Pak Suswono (Menteri Pertanian) yang melarang daging sapi impor masuk ke Jatim ", Katanya usai menggelar pertemuan tertutup dengan Mentan untuk membahas impor daging sapi di gedung Negara Grahadi itu.

  Akibat adanya daging sapi impor, harga daging sapi lokal di pasaran saat ini berkisar saat ini Rp 17.000 - 19.000/kilogram. Padahal kalau peternak ingin mendapat untung, maka harga sapi lokal tidak boleh di bawah 21.000 / kilogram.Dampak dari beredarnya daging impor membuat beberapa peternak terpaksa menjual daging sapi betina yang di oplos dengan daging sapi jantan agar bisa bersaing dengan sapi impor ", ini sangat berbahaya jika dibiarkan ", katanya.

   Selama ini Pemprov Jatim telah melakukan pencegahan masuknya daging impor di dua titik perbatasan Jatim-Jateng,  yakni di Bulu (Kabupaten Tuban) dan Mantingan (Kabupaten Ngawi). Dari data yang  di peroleh,  peternak sapi di Jatim mampu memproduksi 136.000 ton daging sapi per tahun.sedangkan kebutuhan masyarakat setempat hanya 55.000 ton per tahun sehingga ada kelebihan 81.000 ton.  Kelebihan daging itu di pasok Banten,  Jabar,  dan Jakarta.

     Sementara itu Bupati Bojonegoro Suyoto yang ikut dalam pertemuan tertutup dengan Mentan di Grahadi mengatakan,  lebih baik pemerintah mengabaikan soal netralitas (antara distributor dan peternak)". Pemerintah harus berpihak kepada peternak karena ini menjadi tanggung jawab kita bersama",  katanya. Pada kesempatan itu ia mengemukakan setiap bulan peternak di kabupaten Bojonegoro bisa menjual 3000 ekor sapi. Namun sejak adanya daging impor haraga sapi lokal menjadi anjlok", para peternak yang datang ke pasar terpaksa membanting harga sapinya karena takut tidak laku". Katanya.

 

(disadur dari Bhirawa)

Sumber: DISNAK JATIM