Hadir dalam acara yang digelar dua hari tersebut beberapa peneliti dari perguruan tinggi seperti Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Brawijaya Malang, Politeknik Pertanian Negeri Jember. Juga hadir dalam acara tersebut adalah perwakilan Dinas Peternakan se-Madura, Satgas dari Madura, serta perwakilan dari Direktorat Perbibitan Ternak Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan-Kementerian Pertanian.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Ir. Suparwoko Adisoemarto, MM menuturkan lokakarya ini dimaksudkan untuk mencari masukan bagi perencanaan kegiatan selanjutnya. “Dengan demikian, akan diperoleh manfaat bagi kemajuan pengembangan sapi Madura baik secara teknis, kultural maupun dukungan pemberdayaan potensi sumberdaya alam,” tuturnya.
Sebagai informasi, sesuai dengan upaya pemerintah dalam mempertahankan kemurnian maupun pengembangan kualitas rumpun genetik sapi Madura, serta menjadikan Madua sebagai Pulau Sapi, maka telah dibentuk UPT Pembibitan Ternak dan Kesehatan Hewan di Madura melalui Peraturan Gubernur Nomor 59/2010. Tugas pokok dan fungsi UPT tersebut adalah melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang teknis pembibitan, pembiakan, budidaya ternak, hijauan makan ternak, pemeriksaan, penyidikan dan diagnosa penyakit hewan, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat.
Sejalan dengan tugas tersebut, telah dibentuk satgas lapangan yang membantu pelaksanaan pencapaian tugas-tugas dinas termasuk pemantauan penyebaran ternak iseminasi buatan yang dilakukan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Setelah pelaksanaan tugas-tugas tersebut, tentunya ada permasalahan, perkembangan pemikiran maupun perencanaan di masa datang. Tugas yang telah dijalankan antara lain pelayanan kesehatan hewan, pendataan potensi daya dukung wilayah serta pengambilan sampel untuk uji pemantauan penyakit ternak menular. (th)
Sumber: DISNAK JATIM