Menilik kenyataan diatas, di Jawa Timur masih berpeluang untuk dikembangkan agribisnis persusuan. Berbagai langkah telah diambil Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam pengembangan agribisnis persusuan, salah satunya adalah bekerja sama dengan pihak terkait. Pada hari Rabu (22/02) telah dilakukan penandatanganan MoU antara Ir. Suparwoko Adisoemarto MM, Kepala Dinas Peternakan Prov.Jatim dengan R. Wisman Djaja, Direktur PT.Nestle Indonesia tentang Pengembangan Persusuan yang Berkelanjutan di Jawa Timur.
Dalam kesepakatan ini, beberapa hal yang akan menjadi perhatian antara lain : penentuan (pemetaan) daerah pengembangan persusuan yang berkelanjutan; penyediaan ternak, bibit dan benih sapi perah yang cukup pada daerah yang ditetapkan dengan memanfaatkan dana yang berasal dari pemerintah, perbankan dengan kredit bunga murah dan/atau pihak ketiga lainnya; penyiapan dan penguatan kelembagaan dan pemberdayaan peternak sapi perah di daerah yang ditetapkan; peningkatan variasi genetik pejantan dan/atau benih sapi perah beku serta fasilitasi program pembesaran anak sapi; fasilitasi penyediaan pakan hijauan dan konsentrat; jaminan pasar susu segar dari peternak sapi perah dengan prinsip pengembangan yang berkelanjutan; dukungan program pendidikan dan peningkatan gizi serta fasilitasi pengembangan persusuan yang berwawasan lingkungan.
Dalam sambutan Kepala Dinas Peternakan Prov Jatim, Ir.Suparwoko Adisoemarto MM, mengatakan bahwa potensi hijauan pakan di Jawa Timur cukup besar yang terdiri dari rumput-rumputan dan leguminosa (kacang-kacangan) serta pangsa pasar yang cukup jelas karena banyaknya Industri Pengolah Susu (IPS) yang siap menampung susu berkualitas di Jawa Timur. “Dengan MoU ini diharapkan menjadi rangsangan bagi peternak dan kelompok peternak serta KUD untuk berpacu dalam perbaikan manajemen persusuannya” tambahnya. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Direktur PT.Nestle Indonesia, R. Wisman Djaja. Pada pertemuan yang juga dihadiri oleh perwakilan Bapeda Jatim, Dinas Koperasi dan UMKM Jatim, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Biro terkait serta Dinas yang menangani fungsi peternakan kabupaten di Jawa Timur, Wisman Djaya mengatakan bahwa kesepakatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi nasional sehingga berdampak positif terhadap ketahanan pangan nasional.
Sumber: DISNAK JATIM