“Dari pertumbuhan sapi di Jatim, surplus sapi per tahunnya bisa sampe 300-350 ribu per tahun. Beberapa waktu lalu memang ada demo tukang jagal terkait penolakan impor sapi maupun hewan ternak lain. Kami paham dan kamipun tidak sepakat untuk impor itu,” tutur Suparwoko di sela acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Jatim 2012, Selasa (17/4/2012).
Disampaikan, Jatim merupakan daerah yang memiliki sekitar 2,6 juta lebih peternak sapi. Dari 14,5 juta populasi ternak sapi di Indonesaia, populasi ternak di Jatim sekitar 4,7 juta di Jatim.
“Sumenep saat ini masih menjadi sentra terbesar peternakan sapi, disusul Tuban dan Probolinggo. Ke depan kami malah akan perkecil skala impor karena dirasa sudah cukup,” tegasnya.
Sumber: DISNAK JATIM