Ir.Ardi Wisuku Adisoeroso merupakan peternak asal Kediri yang menggeluti unggas lokal. Setelah berkiprah di perusahaan pakan swasta, lulusan fakultas peternakan perguruan tinggi negeri di Malang tersebut tertarik untuk terjun dalam bidang unggas lokal. Saat ini ternak yang dikembangkan adalah ayam kampung, ayam arab, ayam Bangkok, bebek dan puyuh.
Saat ini jumlah anakan (DOC, DOD, DOQ) yang dihasilkan CV. Kuda Hitam Perkasa berjumlah ribuan ekor tiap harinya. Meski demikian tidak berarti usaha yang dipimpinnya tersebut tidak mengalami pasang surut. Namun dengan tekadnya, usaha tersebut tetap dipertahankan disaat sedang terpuruk.
Bila pada umumnya itik jantan yang dibesarkan untuk pedaging mencapai bobot 1 kg dengan Feed Convertion Rate (FCR) 2,9 dan dalam waktu 2 bulan, itik super jumbo yang dihasilkan CV. Kuda Hitam Perkasa memiliki potensi mencapai bobot badan 1,2 kg dalam waktu 35 hari dengan FCR 2. Tidak berhenti dengan kebanggaan sampai disitu, Ardi Wisuku juga menambah ilmu peternakan melalui seminar dan workshop.
Tahun 2013 Ardi berharap ada varietas baru yang dihasilkan dengan keunggulannya. “Harga pakan pabrikan saat ini mengalami tren kenaikan, oleh karenanya dari tambahan ilmu yang saya dapatkan dapat diaplikasikan sehingga mendapatkan harga pakan yang lebih murah” tutur Ardi saat di Surabaya hari minggu (2/9). “Minimal pakan yang dihasilkan nanti dapat digunakan untuk kebutuhan sendiri, bila memungkinkan juga dapat dijual pada masyarakat umum”, lanjutnya. (dw)
Sumber: DISNAK JATIM