Kementerian Pertanian menargetkan produksi sapi pejantan unggul dapat mencapai swasembada mulai tahun depan guna mendukung upaya pembibitan dan inseminasi buatan yang berkelanjutan. Hanya saja, sapi pejantan tersebut masih didominasi varian eksotik, bukan peranakan lokal.
Menurut Menteri Pertanian, Ir. H. Suswono, MMA, bila pejantan unggul bisa diperoleh dari dalam negeri maka ketergantungan bull (sapi pejantan) dari luar negeri dapat dikurangi sehingga dapat menghemat devisa negara. Dalam sambutannya pada acara Pencanangan Swasembada Sapi Pejantan Unggul 2013 di Balai Embrio Ternak Cipelang-Bogor hari Sabtu (1/9), Menteri Pertanian berharap Indonesia tidak hanya cukup sampai swasembada namun surplus sehingga dapat membantu negara-negara lainnya.
Ketersediaan sapi pejantan unggul dapat terjamin secara kontinyu apabila diketahui kekurangan dan kelebihan jumlah sapi pejantan unggul, strategi dan progam penyediaan sapi pejantan unggul serta langkah-langkah operasional penyediaan sapi pejantan unggul. Oleh karenanya, selain mengingatkan Kepala Balai Peternakan Pusat yang hadir, menteri Pertanian juga berharap peran serta para peneliti di Indonesia untuk memajukan peternakan nasional.
Dalam acara yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Peternakan Provinsi tersebut, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ir. Syukur Iswantoro MS.,MBA menambahkan saat ini terdapat 9 UPT yang berfungsi menghasilkan ternak bibit baik sapi pejantan maupun betina yang terdiri dari 6 UPT sentra pembibitan ternak, serta 3 UPT merupakan pusat penghasil semen beku dan embrio ternak. (dw)
Sumber: DISNAK JATIM