Namun, ayam ras bukanlah satu-satunya ternak hasil persilangan yang berhasil dikembangkan. Untuk ternak besar seperti sapi, telah dilakukan teknologi inseminasi buatan (IB) untuk meningkatkan performance anakan yang dihasilkan. Dalam hal ini Provinsi Jawa Timur menjadi percontohan dalam penerapan tehnologi IB di Indonesia. Sedangkan untuk ternak kecil juga telah banyak dilakukan persilangan maupun grading up kambing dan domba. Ternak yang dihasilkan adalah seperti Kambing Peranakan Ettawa, Kambing Boerawa, Domba Ekor Gemuk dan lain sebagainya.
Salah satu peternakan yang fokus dalam pembibitan kambing adalah Agriranch yang berada di Karangploso-Malang. Peternakan tersebut melakukan persilangan kambing yang ada di Indonesia dengan Kambing Boer. Dalam melakukan usahanya tersebut tidaklah main-main karena parent stock (indukan) Kambing Boer diimpor dalam jumlah yang cukup banyak yaitu 119 ekor.
Jika Boer jantan dikawinkan dengan kambing lokal, baik secara alam atau dengan inseminasi buatan, hasil persilangannya (F1) yang memiliki 50% Boer sangatlah mengagumkan. Keturunan F1 ini akan membawa kecenderungan genetik yang kuat dari Boer. Besarnya tubuh dan kecepatan pertumbuhannya akan tergantung pada besarnya kambing lokal yang dikawinkan. Tergantung dari ransum pakannya, hasil silangan jantan dapat mencapai berat dipasarkan 35 - 45 kg dalam waktu enam sampai delapan bulan, dengan peningkatan jumlah daging pada karkas lebih banyak dari yang dihasilkan anak kambing lokal dengan umur yang sama.
Pada hari Sabtu (15/9), Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur (Kadisnak Jatim) mengajak masyarakat untuk mengunjungi peternakan milik Pak Alex tersebut. Beberapa pengunjung mengaku puas melihat farm yang ada setelah melakukan perjalanan dari Surabaya. Dengan adanya kunjungan lapangan dengan mengikutsertakan masyarakat ini diharapkan informasi tentang tehnologi peternakan dapat semakin cepat diketahui masyarakat. (dw)
* Donny Wahyu I, SPt
Disnak Jatim
Sumber: DISNAK JATIM