Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya telah mendapat pengakuan dari luar dengan didapatkannya Status akreditasi dari BAN PT pada semua jenjang yaitu
1. S1 Program Studi Peternakan mendapat Peringkat A tahun 2011 dengan SK 025/SK/BAN-PT/Ak-XV/S/IX/2011 berlaku sampai 23 September 2016
2. S2 Program Magister Ilmu Ternak mendapat Peringkat A tahun 2013 dengan SK 019/SK/BAN-PT/Ak-X/M/I/2013 berlaku sampai 18 Januari 2018
3. S3 Program Doktor Ilmu Ternak mendapat Peringkat A tahun 2013 dengan SK 055/SK/BAN-PT/Ak-X/D/II/2013 berlaku sampai 14 Pebruari 2018
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) merupakan satu-satunya badan akreditasi yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia (dalam hal ini oleh Departemen Pendidikan Nasional). Tugas utama badan ini adalah: (1) meningkatkan mutu pendidikam tinggi, (2) memperkenalkan serta menyebarluaskan "Paradigma Baru dalam Pengelolaan Pendidikan Tinggi", dan (3) meningkatkan relevansi, atmosfir akademik, pengelolaan institusi, efisiensi dan keberlanjutan pendidikan tinggi.
Fungsi utama Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menurut peraturan perundangan yang ada (UURI No. 20 tahun 2003, PPRI No. 60/1999, SK Menteri Pendidikan Nasional No. 118/U/2003), pada dasarnya adalah: membantu Menteri Pendidikan Nasional dalam pelaksanaan salah satu kewajiban perundangannya, yaitu penilaian mutu perguruan tinggi, yaitu Perguruan Tinggi Negeri, Kedinasan, Keagamaan, dan Swasta.
Tidak berhenti dengan status akreditasi, mahasiswa Fakultas Universitas Brawijaya menjadi Juara Umum dalam Lomba Debat Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh LPM Husbandry, Fakultas Peternakan, Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi perwakilan fakultas peternakan dari berbagai universitas di Indonesia. Dalam ajang ini, UB mengirimkan enam belas makalah yang berisi tentang essay bertema “Dunia Peternakan Kekinian”. Enam belas makalah dari enam belas tim ini kemudian menghasilkan empat makalah yang melaju ke babak berikutnya hingga akhirnya menyisakan dua tim sebagai finalis.
Tema yang diperdebatkan oleh kedua tim adalah pro dan kontra mengenai susu segar lokal dapat berkembang sebagai substitusi susu impor. Selain mendapat piagam penghargaan dan piala bergilir Rektor Unsoed, juara I pada kompetisi ini berkesempatan untuk membuat makalah mengenai solusi dunia peternakan masa kini. “Makalah ini nantinya akan dijadikan acuan untuk kebijakan mengenai peternakan kedepan. Bisa juga sebagai pedoman pelaksanaan program pengabdian masyarakat”, imbuh Ani.
Sumber: Berbagai Sumber