Pemerintah kabupaten/kota melalui dinas yang menangani peternakan dan kesehatan hewan melakukan inspeksi mendadak (sidak) beberapa pasar di daerah masing-masing. Tercatat mulai tanggal 27 Juni telah dilakukan sidak oleh pemerintah Kota Probolinggo. Sedangkan tanggal 28/6 diikuti oleh Kabupaten Banyuwangi dan Blitar. Dan mulai tanggal 29/6 sidak dilakukan oleh pemerintah Kediri, Ngawi dan daerah lainnya.

Sidak yang dilakukan merupakan antisipasi peredaran daging sapi oplosan dan daging ayam mati kemarin (tiren). Petugas memantau dan mengunjungi satu persatu para pedagang daging sapi maupun ayam yang ada dalam pasar. Pemantauan juga untuk memastikan daging yang dijual pedagang berkualitas baik. sehingga diharapkan pembeli akan mendapatkan daging yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).

Di Probolonggo,sidak dipimpin langsung oleh Walikota Probolinggo, Rukmini, SH, MSi. Sidak di Pasar Baru dan Pasar Wonoasih, walikota tidak menemukan daging tidak layak konsumsi. Di Kabupaten Blitar, petugas tidak menemukan daging oplosan, daging gelonggongan maupun ayam tiren. Di Kota Kediri, petugas menemukan penjual yang tidak memiliki surat keterangan dari rumah potong hewan (RPH) serta surat keterangan sehat. Padahal dua surat itu harus dimiliki pedagang. Oleh karena itu, dalam mengedukasi pedagang, petugas meminta pedagang melengkapi administrasi tersebut.

Jelang sepekan masuk lebaran, Dinas Peternakan dan Perikan) Ngawi juga melaksanakan sidak di Pasar Beran. Meski tidak ditemukan daging gelonggongan, daging oplosan dan ayam tiren, petugas meminta konsumen memeriksa sebelum membeli daging. Secara gampang, dapat dilihat dari warna maupun bau daging. Selain itu daging sehat bisa di periksa kekenyalannya dengan cara dipencet.

Pemeriksaan akan dilaksanakan secara rutin hingga menjelang Lebaran. Agar daging yang beredar baik ayam maupun daging sapi yang dikonsumsi masyarakat aman dari residu antibiotik. Masyarakat pun mengaku senang dengan adanya sidak oleh petugas. Diharapkan petugas lebih sering melakukan kegiatan seperti ini.