Delegasi Pemerintah Timor Leste yang diketuai oleh Direktur Jenderal Peternakan Timor Leste , Domingos Gusmao berkunjung ke Indonesia untuk melakukan Import Risk Analisis (IRA). Kegiatan Audit on Site Review tersebut dijadwalkan pada pekan ini dimulai hari ini tanggal 22 Januari hingga 28 Januari 2018. Delegasi diterima di Kantor Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.
Pelaksanaan Audit On Site Review ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan sebelumnya. “Kegiatan ini sebagai tindaklanjut pertemuan antar Menteri Pertanian dari kedua negara pada tanggal 18 Desember 2017 di Kantor Kementerian Pertanian Jakarta,” kata Domingos Gusmao saat acara Entry Meeting dengan I Ketut Diarmita Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian Republik Indonesia pada tanggal 22 Januari 2018 di Kantor Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.
Tim Delegasi dari Indonesia beranggotakan Dirjen PKH, Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Direktur Kesehatan Hewan, Kepala Pusvetma dan perwakilan dari Direktorat Pakan, serta Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan. Sedangkan Tim Audit dari Timor Leste beranggotakan Dirjen Peternakan, Direktur Kesehatan Hewan, Direktur Pakan, serta perwakilan KBRI di Timor Leste. Domingos Gusmao menyampaikan, tujuan dari kunjungan Tim Audit adalah untuk memastikan standar kemanan pangan produk unggas Indonesia yang akan diekspor ke Timor Leste.
Kegiatan ini juga dilakukan untuk mensurvei dampak flu burung yang pernah menyerang Indonesia bahkan global pada tahun 2004. Tim Audit ingin melihat secara langsung perkembangan peternakan dan kesehatan hewan di Indonesia, sehingga dapat memastikan standar kemanan pangan produk yang akan di ekspor sesuai yang dipersyaratkan oleh pemerintah Timor Leste.
Kegiatan On Site Review akan dimulai pada hari ini tanggal 22 sampai dengan tanggal 28 Januari 2018 ke Surabaya, Serang dan Lebak, Bali, dan Kupang. "Hasil rekomendasi dari Impor Risk Analisis ini akan dijadikan bahan presentasi untuk penyelenggarakan Workshop yang akan dipimpin oleh Menteri Pertanian Timor Leste yang menghadirkan Dewan di Timor Leste" ungkap Domingos.
Pada kesempatan tersebut I Ketut menyambut baik kedatangan Delegasi dan Tim Auditor dari Timor Leste. Menurut I Ketut pertemuan ini merupakan sinyal akan adanya kerjasama antar dua negara sahabat. Selain itu, kegiatan ini juga dapat digunakan sebagai bentuk pembangunan wilayah perbatasan yang hakikatnya merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan mengangkat tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggal perbatasan baik masyarakat Indonesia maupun Timor Leste.
I Ketut mengatakan Indonesia memiliki niat baik untuk saling berbagi dengan sesama negara sahabat, dan ini merupakan wujud implementasi dari pesan Bapak Menteri Pertanian agar apapun bahan pangan yang dibutuhkan oleh negara tetangga seperti Timor Leste harus kita penuhi.
“Indonesia siap mengekspor ayam beku, produk ayam olahan, telur konsumsi, telur penetasan, Day Old Chick (DOC), ayam hidup (Layer dan Broiler” ungkap I Ketut.
I Ketut memastikan semua komoditas unggas yang akan di ekspor ke negara Timor Leste berasal dari unit peternakan unggas yang telah mendapatkan Sertifikat Kompartemen Bebas AI dari Kementerian Pertanian sedangkan untuk komoditas daging ayam beku berasal dari Rumah Potong Hewan Ayam yang memiliki Sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV).
Sumber: Ditjen PKH