Monitoring dan Evaluasi Kegiatan...

Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Informasi Pasar di Kabupaten Probolinggo

Selasa, 1 Oktober 2019 | 14:33 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 1443 kali
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Informasi Pasar di Kabupaten Probolinggo

Jumat, 27 September 2019, Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan informasi pasar di kabupaten Probolinggo. Hasil dari kegiatan tersebut, antara lain:

  1. Telah dilakukan laporan harga komoditas peternakan (daging sapi, telur, daging ayam) di tingkat Produsen dan konsumen melalui grup whatsapp, namun belum ditindaklanjuti dengan laporan pada website SIPASNAK
  2. Pengenalan aplikasi SIMPONI TERNAK kepada petugas dengan harapan selanjutnya selain melalui grup Whatsapp, website SIPASNAK, petugas juga bisa mengupdate harga pasar produk peternakan harian dengan menggunakan SIMPONI TERNAK
  3. Dilakukan kunjungan ke responden peternak ayam layer untuk mengetahui harga telur di tingkat produsen.
  4. Peternak yang dikunjungi adalah pak Ribut (Desa Kraksaan, Probolinggo). Ayam layer yang dimiliki sebanyak 600 ekor dengan produksi setiap harinya sebanyak 500 telur dan biaya produksi sebesar Rp 800.000,- per dua hari yang meliputi katul 25 kg, konsetrat 50, jagung 75 kg.
  5. Harga jual Telur yang ditawarkan sebesar Rp 175.000 per box (1 box berisi 10 kg) atau 1 kg seharga Rp 17.500,- sementara di pasar Probolinggo harga telur yang ditawarkan ke konsumen sebesar Rp 20.000,- hingga Rp 21.000,- per kilogram nya.
  6. Dilakukan kunjungan ke Pak Widodit seorang agen ayam broiler yang juga tergabung dalam Pinsar. Beliau mengambil ayam dari beberapa perusahaan (Malindo, Phokpand) dengan harga Rp 16.500,- sampai Rp 17.000,- kemudian dijual ke beberapa wilayah diantaranya Surabaya, Besuki, Situbondo, Probolinggo.
  7. Setiap harinya Pak Widodit mampu menjual 500 ekor ayam dengan harga Rp 18.000,- sampai Rp 18.500,- per ekornya.
  8. Kedepannya diharapkan perusahaan produsen ayam membuat kesepakatan harga yang lebih bisa menguntungkan peternak.

 

Sumber: DISNAK JATIM