Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Suparwoko Adisoemarto dalam upaya antisipasi masuknya penyakit yang dinilai cukup berbahaya ini, senin (21/2/11) telah melakukan sidak ke beberapa pos pemeriksaan hewan dan produk pangan asal hewan, antara lain di Bulu-Tuban, Pasar Hewan di Jatirogo, Pos pemeriksaan hewan di Cepu milik Dinas Peternakan Jawa Tengah dan di Padangan milik Dinas Peternakan Kab. Bojonegoro, serta di Pos Check Point di Mantingan Ngawi. Disampaikan oleh Suparwoko, bahwa selama sidak di Pos Check Poin Bulu Tuban tidak ditemui adanya sapi /hewan ternak yang melintas dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Justru yang banyak sapi jenis sapi Bali, cross Limousin dan Simental dan PO Brahman yg lewat untuk dibawa ke Jakarta.
Menurut Suedy, petugas Pos Check Point Mantingan, bahwa sudah lama tidak ada sapi dari Jateng masuk ke Jatim. Kami sudah lama melarang sapi dari Jateng masuk ke Jatim, sebagaimana surat edaran Bapak Gubernur Jawa Timur No. 524.3/11418/023/2010 tertanggal 31 Agustus 2010 tentang larangan sementara pemasukan hewan dan produk hewan dari daerah tertular antrax, demikian tutur Suedy, S.Sos. ketika melapor kepada Suparwoko Adisoemarto, yang didampingi oleh Kabid Keswan Drh. Emmilya, Kabid Kesmavet Drh Irawan Subianto dan Drh Achmad Kepala Laboratorium Keswan Tuban.
Pada kunjungan ke lapangan Suparwoko Adisoemarto juga meninjau pintu masuk Jateng dan Jatim di Sale (Kebunhardjo) – Jatirogo yang sampai saat ini belum ada pos pemeriksaan, dan rawan terhadap keluar masuknya sapi dari dan ke Jawa Tengah.
Adapun tujuan dilakukan inspeksi mendadak (sidak) adalah pertama untuk meningkatkan kesiagaan check point terhadap ancaman antrax masuk ke Jawa Timur, kedua memberikan suport petugas agar lebih sigap didalam melakukan pengawasan lalu lintas hewan dan produk hewan dan yang ketiga, meningkatkan sistem pelaporan pada setiap ditemukannya adanya tanda2 penyakit antrax di daerah perbatasan, demikian menurut Suparwoko. Lebih lanjut dikatakan bahwa tindakan sidak ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi berita terjadinya kasus penyakit antrax yang menjalar di Boyolali. Kepada para kepala Dinas Peternakan Kabupaten di wilayah perbatasan Jatim dan Jateng diminta agar meningkatkan pengawasan lebih intensif. (nd)
Sumber: DISNAK JATIM