Anggota Komisi Pakan Nasional :
1. Dr. Ir. Osfar Sjorfjan, M,Sc
Dari Provinsi Jawa Timur :
Ir. Teguh Satoto, M.M dari Biro Administrasi SDA Prov. Jawa Timur
Drh. Suharyono, Kepala RSH dan Lab. Dinas Peternakan Prov. Jawa Timur
Drh. Kurniati M. Ruslina, Bidang Kewan Hewan Dinas Prov. Peternakan Jawa Timur
Drh. Triastuti W, Bidang Kesmavet Dinas Peternakan Prov. Jawa Timur
Pokok bahasan dalam pertemuan tersebut, merupakan issue-issue yang sedang berkembang sa’at ini, meliputi :
- Bahan baku pakan di lapangan;
- Importasi bahan baku jagung;
- anomali cuaca
- peredaran pakan
- Informasi pakan ternak
Hasil pertemuan :
Mencermati hasil diskusi yang berkembang, dapat dirumuskan beberapa hal penting sebagai berikut :
1. Pertemuan komisi pakan selain membahas Pembentukan Komisi Pakan Provinsi Jawa Timur tahun 2012, juga mempunyai agenda mengangkat issue-issue yang beredar diantaranya :
- Bahan baku pakan dan pakan di lapangan yang tidak sesuai dengan standar
- Importasi Jagung yang masuk di Jawa Timur
- Pengurusan sertifikasi labelisasi pakan yang harus dimulai satu tahun sebelum masa berlaku berakhir
- Anomali cuaca yang berdampak pada ketersediaan pakan di Jawa Timur
- Keamanan Pakan (Feed Safety) dan Ketahanan Pakan (Resilience Feed)
- SNI yang sudah berumur lama dan belum ada evaluasi
- Update data feednet yang belum optimal
- Perlunya PTM diup-grade menjadi SNI (terutama untuk hijauan)
2. Importasi jagung untuk kebutuhan pakan ternak cukup besar, sampai dengan November 2011 sudah mencapai tiga juta Ton. Komisi Pakan memiliki kontribusi keberpihakan kepada siapa?
3. Pertemuan Komisi pakan harus bisa diidentifikasi, dirumuskan permasalahannya, dan ada tindak lanjutnya. Sehingga hasil-hasil komisi pakan bisa mendapatkan tindak lanjut dari bapak Gubernur Provinsi Jawa Timur.
4. Komisi pakan diharapkan dapat memberikan sosialisasi tentang standarisasi bahan baku pakan dan pakan ternak, pelatihan-pelatihan untuk pelaku usaha pakan dan ditindaklanjuti dengan pengawasan dan sanksi.
5. Komisi pakan diharapkan dapat lebih focus pada masalah pakan seperti menginventarisir bahan baku pakan yang ada di Jawa Timur, menyusun buku panduan standar bahan baku pakan dan penggunaannya, standar pakan ternak, dan menyampaikan isu-isu yang ada dan solusinya.
6. Masalah keamanan pakan (feed safety) seperti toksik dan feed additive yang tidak boleh dipakai dalam komposisi pakan (konsentrat dan pakan jadi) perlu ditindaklanjuti oleh komisi pakan dalam hal mencari fakta di lapangan dan melaporkannya ke Dinas Peternakan Provinsi Jawa timur sebagai policy maker.
7. Pengawasan mutu pakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur sudah dilakukan di tingkat poultry dan pabrikan.
- Ditemukan pemakaian MBM untuk pakan ruminan (sapi).
- Ada repacking dari pakan pabrikan dengan merek poultry shop dan ada labelnya (tidak memproduksi pakan, tetapi berani membuat label)
8. Masih banyaknya kasus-kasus ketidaksesuaian dan kontaminasi bahan baku pakan dan pakan di lapangan sangat membutuhkan peran Wastukan yang sementara ini tenaga Wastukan di Kabupaten dan Provinsi Jawa Timur sangat kurang.
9. Feednet yang dibuat tahun 2008 namun saat ini perkembangannya (on line dan update data) kurang optimal/ sudah tidak up to date dan perlu segera diperbaharui karena menjadi salah satu dasar rujukan tingkat nasional.
10. Komisi Pakan Provinsi Jawa Timur diharapan bisa mengadopsi mekanisme kerja Komisi Pakan Nasional. Dalam hal ini, sebelum rapat dimulai, anggota komisi pakan diberi draft via email, dideadline untuk batas waktunya kemudian draft tersebut dirapatkan kembali. Dalam hal ini yang berbicara bukan policy maker (Dinas Peternakan, tetapi tim teknis Komisi Pakan saja. Sehingga hasil yang dirumuskan bisa independent.
11. Investigasi lapangan adalah salah satu bentuk agenda kerja Komisi Pakan Provinsi Jawa Timur yang harus segera dilakukan dalam waktu dekat (minggu ke-2 Bulan Desember 2011).
12. Komisi Pakan mempunyai tugas selain menangani masalah-masalah keamanan pakan (feed safety) juga menangani masalah ketahanan pakan.
Sumber: DISNAK JATIM