Gubernur Jawa Timur, Dr H.Soekarwo dalam sambutannya menjelaskan bahwa sikap gotong royong sudah ada dan dimulai masa kerajaan Majapahit yang menyatukan nusantara. “Meskipun dalam satu kerajaan tetapi didalamnya terdapat berbagai suku yang berdampingan, oleh karenanya budaya tersebut harus dilestarikan” lanjutnya. Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri yang menyebutkan dengan dihadiri oleh pejabat di nusantara ini, diharapkan acara tersebut semakin menumbuhkan sikap gotong royong nasional. Mendagri juga menuturkan bahwa dalam mengapresiasi sikap gotong royong, juga diserahkan penghargaan terhadap kader dan kelompok PKK berprestasi karena usaha yang dilakukan dalam memberdayakan masyarakat melalui keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat.

Puncak acara adalah sambutan Wapres Boediono yang sekaligus membuka acara secara resmi. Dalam pidatonya, wapres menyebutkan ada 8 sasaran dalm Milenium Development Goals (MDGs) yang harus tercapai pada tahun 2015 dan salah satu sasaran tersebut menyangkut kesejahteraan keluarga. dari beberapa sasaran tersebut yang saat ini menjadi perhatian ekstra adalah penurunan kematian ibu melahirkan, penurunan kasus HIV/AIDS, TBC dan malaria serta penyediaan akses air minum dan sanitasi dasar  yang layak untuk keluarga karena ketiga sasaran tersebut masih belum tercapai dengan baik.

Setelah memberikan sambutan serta membuka acara secara resmi, rombongan pejabat berkeliling puspa agro dengan didampingi oleh Gubernur Jatim untuk melihat stan cluster yang ada ruang pameran. Sepanjang kedatangan pejabat negara dan kepala daerah, pedagang di Puspa Agro tetap beraktivitas seperti biasa dalam bertransaksi dengan konsumen. (dw)