Setelah melakukan kegiatan sosialisasi Penyakit Hewan Menular Antraks di kecamatan Pujon, kegiatan yang sama dilanjutkan di kecamatan Ngantang pada hari rabu (6/6). Acara yang dibuka oleh Sekretaris kecamatan Ngantang Achmad taufiq tersebut dihadiri oleh kepala desa, PKK, petugas KUD, aparat desa dan peternak. Menurut  penyelenggara acara, sosialisasi tersebut sangat perlu untuk melindungi dan mencegah wilayah peternakan dari ancaman penyakit Antraks. Peran dan kepedulian masyarakat dalam pengendalian dan penanggulangan penyakit tersebut sangat besar yaitu selain mengawasi kondisi kesehatan hewannya, masyarakat juga berpartisipasi dengan melaporkan kepada petugas dinas yang menangani fungsi kesehatan masyarakat veteriner jika mengetahui tanda-tanda penyakit tersebut.

Antraks merupakan penyakit infeksius dan menular pada hewan yang disebabkan oleh bakteri baccilus anthracis yang membentuk spora. Penyakit ini dapat ditularkan dari hewan penderita ke manusia sehingga digolongkan sebagai penyakit zoonosa atau zoonosis.

Penyakit yang pertama kali ditemukan di Indonesia tahun 1884 ini digolongkan sebagai zoonosis yang strategis karena selain berpengaruh terhadap kesehatan manusia dan ketentraman bathin masyarakat, penyakit tersebut berpengaruh terhadap sosio-politik dan keamanan negara sehingga berdampak negative terhadap perekonomian dan perdagangan nasional/internasional. (dw)