Persilangan antara Banteng dengan Sapi Bali merupakan hal baru, sehingga hasil persilangan tersebut merupakan spesies baru dalam bidang kehewanan. Hal inilah yang membuat bangga Gubernur Jawa Timur karena Indonesia berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan. Oleh karenanya beliau menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan world discovery (temuan baru di dunia) sehingga akan segera mematenkannya secara internasional. “Kita tidak kalah dengan negara lain bahkan sekarang Jepang dan Australia memesan semen beku dari keturunan banteng tersebut” lanjut gubernur. Spesies sapi baru tersebut diberi nama JALITENG yang berarti pembiakan dilakukan di Jawa Timur antara Sapi Bali dengan Banteng.
Dengan didampingi Kadisnak Jatim dan Direktur TSI Prigen, Gubernur beserta rombongan berkeliling melihat pedet hasil persilangan tersebut. Kadisnak Jatim, Ir.Maskur MM menjelaskan bahwa pedet JALITENG memiliki potensi yang cukup tinggi. Bobot lahir pedet Jaliteng mencapai 21 kg dan jauh lebih tinggi dibandingkan bobot lahir pedet murni Sapi Bali yang hanya 15-17 kg. Kelebihannya bukan hanya dari bobot lahir, Kadisnak juga menunjukkan bahwa pertumbuhan bobot badan harian Jaliteng juga lebih baik.
Jaliteng merupakan hasil dari mimpi Tim Disnak Jatim yang mendapatkan dukungan dari BBIB Singosari dan TSI Prigen untuk menghasilkan ternak dengan potensi tinggi untuk mensukseskan Program Swasembada Daging Sapi nasional. Saat ini telah lahir 4 ekor pedet Jaliteng jantan dan 5 induk dalam keadaan bunting di TSI Prigen. Pedet pertama dengan nama Karyo yang lahir pada 5 April ini saat ini telah memiliki bobot badan 80 kg dan pedet ketiga dengan nama Dewo lahir pada 11 mei telah memiliki bobot badan 60 kg. (dw)
Sumber: DISNAK JATIM